Presiden AS yang baru, Donald Trump menyapa awak media saat berdansa dengan sang istri, Melania Trump dalam acara perayaan peresmian Donald Trump menjadi Presiden AS yang ke-45 di Liberty Ball, di Washington, AS, (20/1). (AP Photo/Alex Brandon)
Washington, DC - Bisnis ditutup, ibu dan anak terjebak dalam kemiskinan, pabrik-pabrik karatan yang tersebar seperti batu nisan di seluruh negeri, generasi muda yang tak cukup mendapat pendidikan, geng dan sindikat narkoba yang merampas nyawa serta merampok negara-- bukan harapan yang menjadi fokus dalam pidato pertama Donald Trump sebagai presiden ke-45 AS.
Pidatonya yang berdurasi 16 menit memaparkan hal-hal suram, yang menurut Trump, terjadi sebelum kepemimpinannya. Meski, sama sekali tak ada data yang dikutip untuk mendukung ucapannya itu.
"Pembunuhan besar-besaran warga AS ini harus berhenti di sini, saat ini," kata Trump, di bawah guyuran hujan ringan di halaman Gedung Capitol.
Seterusnya Trump berkata bahwa selama beberapa dekade, AS telah mengorbankan dirinya sendiri untuk memperkaya industri asing, mensubsidi militer negara lain, mempertahankan perbatasan teritorial asing, dan menghabiskan triliunan dolar di luar negeri, sementara infrastruktur di Amerika dibiarkan bobrok.
"Kita membuat negara lain kaya, sementara kesejahteraan, kekuatan, dan kepercayaan diri negara kita menghilang di batas cakrawala," ujarnya.
Donald Trump menambahkan, satu persatu pabrik meninggalkan wilayah AS tanpa mempertimbangkan jutaan rakyat Amerika yang kehilangan pekerjaan. Sementara, kesejahteraan kelas menengah terenggut dari rumah mereka sendiri karena didistribusikan ke seluruh dunia.
"Tapi itu adalah masa lalu. Kini kita menatap masa depan," kata Trump, menawarkan visi baru: America First.
Itu berarti kepentingan Amerika akan menjadi yang utama dalam pengambilan kebijakan apa pun, misalnya dalam bidang ekonomi, pertahanan, juga hubungan internasional.
"Ketika Amerika bersatu, Amerika sungguh tak akan terbendung," kata Trump.
Isi pidato Donald Trump menjadi sorotan. Sejumlah media mengaku menemukan sejumlah hal yang dianggap aneh dalam sambutan presiden ke-45 Amerika Serikat itu.
KOMENTARLAH DENGAN SOPAN :)
MULUTMU HARIMAUMU :)
EmoticonEmoticon